Mudik Lebaran 2024 akan menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia. Sebanyak 193 juta orang akan melakukan perjalanan, dengan 28 juta di antaranya berasal dari Jabodetabek. Melihat potensi lonjakan ini, pemerintah telah merancang serangkaian strategi dan langkah antisipasi untuk memastikan kelancaran arus mudik. Berikut adalah gambaran info mudik lengkapnya:

Lonjakan Mudik dan Langkah Antisipasi Pemerintah

Menyikapi potensi lonjakan mudik, mengutip dari Detik, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah mengambil langkah-langkah strategis. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengungkapkan bahwa berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT), terdapat peningkatan signifikan dalam minat masyarakat untuk mudik pada Lebaran 2024.

Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, pemerintah telah melakukan beberapa langkah, antara lain:

  1. Pembatasan Angkutan Barang: Aturan pembatasan angkutan barang telah rilis melalui surat keputusan bersama beberapa menteri. Hal ini untuk meminimalkan kemacetan dan memastikan kelancaran arus mudik.
  2. Inspeksi Keselamatan: Kemenhub telah melakukan inspeksi keselamatan pada semua moda transportasi, termasuk darat, laut, udara, dan kereta api, untuk memastikan kesiapan dan keamanan selama masa mudik.
  3. Sosialisasi Kebijakan: Upaya sosialisasi ke masyarakat terus tersalurkan untuk meningkatkan pemahaman mengenai kebijakan pengaturan transportasi selama mudik Lebaran 2024 dan mendorong kedisiplinan berlalu lintas.
  4. Mudik Gratis: Kemenhub menyelenggarakan program angkutan mudik gratis untuk membantu masyarakat yang ingin mudik dan mengurangi potensi kemacetan di jalanan.

Jadwal Pemberlakuan Sistem One Way, Contraflow, dan Ganjil Genap

Untuk mengoptimalkan kelancaran arus mudik, pemerintah telah merencanakan pemberlakuan sistem one way, contraflow, dan ganjil genap. Berikut jadwal lengkapnya:

Arus Mudik:

  • One way (Km 72-Km 414): 5 April 2024 – 9 April 2024
  • Contraflow (Km 36-Km 72): 5 April 2024 – 11 April 2024
  • Ganjil Genap (Km 0-Km 141): 5 April 2024 – 9 April 2024

Arus Balik:

  • One way (Km 414-Km 72): 13 April 2024
  • Contraflow (Km 72-Km 36): 12 April 2024 – 16 April 2024
  • Ganjil Genap (Km 414-Km 0): 12 April 2024 – 16 April 2024

Pemberlakuan sistem ini akan akan berjalan secara situasional sesuai dengan kondisi di lapangan.

Penerapan Ganjil Genap dan Pengawasan Melalui e-TLE

Pemberlakuan ganjil genap akan menjadi salah satu strategi untuk mengatur mobilitas kendaraan selama arus mudik. Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan, menjelaskan bahwa penerapan ganjil genap akan dipantau melalui kamera Electronic Traffic Law Enforcement (e-TLE).

Petugas tidak akan melakukan putar balik kendaraan yang melanggar aturan ganjil genap, namun akan diberlakukan tilang elektronik sebagai bentuk penegakan hukum.

Potensi Kepadatan dan Antisipasi Kemacetan

Kepadatan arus mudik kemungkinan akan terjadi di beberapa titik strategis, seperti Tol Cipali, Pelabuhan Merak, dan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Selain itu, jalur laut di Medan, Batam, Samarinda, dan Sulawesi Selatan, serta jalur udara di Banda Soekarno-Hatta dan Bali, juga memiliki potensi kepadatan.

Korlantas Polri telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk mengatasi kemacetan, termasuk rekayasa lalu lintas, koordinasi dengan pihak terkait, dan pengawasan ketat terhadap titik-titik rawan.

Mudik Lebaran 2024 menjadi tantangan besar bagi pemerintah dalam mengelola arus lalu lintas. Melalui strategi rekayasa lalu lintas, pembatasan angkutan barang, serta penerapan ganjil genap, diharapkan dapat meminimalkan kemacetan dan memastikan kelancaran perjalanan masyarakat selama musim mudik. Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, Korlantas Polri, dan masyarakat, diharapkan mudik Lebaran 2024 dapat berjalan lancar dan aman bagi semua pihak.