Jalan tol Japek II (Jakarta Cikampek Elevated II) sepanjang 36,4 KM, telah diresemikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 12/12/2019. Jokowi memastikan bahwa pengoperasian jalan tol Japek Layang gratis hingga tahun baru. Jokowi mengaku keputusan gratis usai bertanya kepada PT Jasa Marga (Persero).
Keberadaan tol layang ini di buka secara resemi pada tanggal 15 Desember 2019 lalu secara gratis untuk Golongan satu non bus (mobil pribadi dan beberapa mobil travel yang mempunyai tinggi kurang dari 2.1 Meter seperti toyota Hiace dan elf).
Pada persimapangan cikunir tepatnya pintu tol yang mengarah ke Cikampek, telah dipasangi Plang pembatas setinggi 2.1 Meter supaya kendaraan selain pribadi tidak masuk ke dalam Tol layang. Waktu tempuh jika menggunakan Tol layang dengan keadaaan lancar dari cikunir hingga cikampek diperoleh waktu hanya 35 menit saja, yang di bisa membuat waktu perjalanan lebih efisien.
Dwimawan Heru sebagaii Corporate Commuication & Community Development Group Jasa Marga, mengatakan sebanyak 33 persen volume lalu lintas jalan tol Jakarta- Cikampek saat periode natal dan tahun baru ini berhasil didistribusikan ke je jalan Tol Japek II Elevated.
Data tersebut diambil selama tiga hari yang dimulai dari tanggal 20 hingga 23 Desember 2019, tercatat total 358 ribu kendaraan melewati Jalan Tol Japek dan tol Japek II. Dari angka tersebut 117 ribu kendaraan atau 33 persen dari total kendaraan mengunakan Jalan tol Japek II Elevated.
YLKI menilai TOL JAPEK II gagal mengatasi kemacetan
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan. Setelah dibuka umum Tol layang Jakarta Cikampek II Elevated yang seharusnya menjadi solusi kemacetan justru jauh dari harapan.
Tol Layang Jakarta-Cikampek sempat dilanda kemacetan parah hingga sempat ditutup sementara selama 2 jam pada tanggal 21 Desember 2019.
” Ini artinya saat tol layang dibagun tidak memperhitungkan berbagai kemungkinan. Kendaraan mogok atau kecelakaan di dalam Tol Layang. Hal ini bisa saja terjadi dan petugas tol bisa tidak sigap mengatasi masalah saat terjadi volume trafiic sedang tinggi.”
” Dengan kejadiaan seperti itu, fungsi utama tol Layang Japek II untuk mengatasi kemacetaan saat libur panjang, menjadi sia sia,” katanya.
YLKI mendesak agar pemerintah khususnya kepolisian dan Kemenhub untuk mengevaluasi total manajhemen lalu lintas Tol Japek II saat libur panjang.
Selain itu juga harus dipertimbangkan adanya emergency exit, misalnya di KM 25. Sehingga pengguna tol tidak tersendera dijalan tol Layang ketika keadaan macet parah.
Ini bisa membahayakan keamanan dan keselamatan pengguna tol. Jangan sampai Tol Layang Japek II Elevated menjadi produk gagal untuk memecahkan kemacetan. katanya
bagaimana menurut anda? apakah tol Japek II ini bisa memecahkan masalah kemacetan yang ada.
sumber : cbnindonesia